Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pentingkah Niat Dalam Beramal? Inilah Penjelasan Dari Rasulullah


1.1) Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh Umar ibn Khaththab ibn Nufail ibn Abdul Uzza ibn Riyah ibn Abdullah ibn Qurth ibn Razah ibn ‘Addy ibn Ka’ab ibn Luayyi ibn Ghalib Al-Quraisy A-Adawi ra, ia berkata: “Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya semua amal itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya apa yang diperoleh seseorang adalah sesuai dengan apa yang diniatkannya. Siapa yang hijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya itu akan diterima oleh Allah dan Rasul-Nya, dan siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang akan dinikahinya maka hijrahnya itu hanya memperoleh apa yang diniatkannya dalam hijrahnya itu.” Muttafaq Alaih (HR. Bukhari: 1 dan Muslim: 1908). Diriwayatkan oleh dua imam ahli hadis yaitu Abu Abdillah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn Al mughirah ibn Bardizbah Al-Ju’fi Al-Bukhari, dan Abu Husain ibn Alhajjaj ibn Muslim Al-Qusyairi An-Naisaburi ra. dalam kedua kitab masing-masing yang keduanya itu adalah seshahih-shahihnya kitab hadis yang pernah ditulis.
[Riyadhus Shalihin]




1.2) Dari Ummul Mukminin Ummu Aisyah ra, ia berkata: “Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: “Nanti akan muncul sekelompok pasukan yang menyerang Ka’bah. Kemudian ketika sampai di suatu tanah lapang, mereka semua dari yang paling depan sampai yang paling belakang dibenamkan ke bumi.” Kata Aisyah, aku lalu bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana mereka semua dari yang paling depan sampai yang paling belakang dibenamkan ke bumi? Padahal diantara mereka ada orang-orang yang akan berdagang dan orang-orang yang bukan termasuk di antara mereka?” Beliau bersabda: “Mereka semua dibenamkan ke bumi, tetapi kemudian mereka dibangkitkan sesuai dengan niat mereka masing-masing.”  Muttafaq alaih (HR. Bukhari: 2118 dan Muslim: 8/2884). Dan lafalnya menurut Al-Bukhari. Ada beberapa pendapat tentang pelurusan makna hadis di atas, sebagian ada yang mengatakan bahwa siksa menimpa mereka semua karena ajal mereka telah tiba dan kelak mereka dibangkitkan sesuai dengan niat yang ada di hati mereka masing-masing, da nada pula yang berpendapat lainnya.
[Riyadhus Shalihin]

1.3) Dari Aisyah ra ia berkata: “Nabi saw bersabda: “Tidak ada hijrah lagi setelah ditaklukannya kota Makkah. Tetapi yang tetap ada ialah jihad dan niat. Oleh karena itu jika kalian dipanggil untuk berjuang maka berangkatlah.” Muttafaq alaih (HR. Bukhari: 3900 dan Muslim: 1864). Maknanya: Tiada hijrah lagi dari Makkah, sebab saat itu Makkah telah menjadi perumahan atau Negara Islam.
[Riyadhus Shalihin]

1.4) Dari Abu Abdillah Jabir ibn Abdillah Al-Anshar ra, ia berkata: “Kami bersama Nabi saw dalam sebuah peperangan. Beliau bersabda: “Sesungguhnya di Madinah ada beberapa orang yang ketika kalian melalui jalan atau menyeberangi lembah, mereka selalu mengikuti kalian. Mereka tertahan oleh sakit.” Dalam riwayat lain disebutkan: “Mereka selalu bersekutu dengan kita dalam soal pahala.” (HR. Muslim: 1911)
Dan diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Anas ra, ia berkata: “Kami bersama Nabi saw pulang dari perang Tabuk. Beliau bersabda: “Sesungguhnya ada beberapa kaum yang kita tinggalkan di Madinah. Mereka senantiasa menyertai kita ketika kita melintasi bukit-bukit dan lembah-lembah. Mereka sedang tertahan oleh uzur.” (HR. Bukhari: 2839)
[Riyadhus Shalihin]


1.5) Dari Abu Yazid alias Ma’an ibn Yazid ibn Al-Akhnas ra – ia, ayahnya, dan kakeknya adalah para sahabat– Ia berkata: “Ayahku (Yazid) mengeluarkan sedekah uang beberapa dinar. Ia meletakkan sedekahnya itu di dekat seseorang dalam masjid. Aku datang lalu mengambil uang itu. Kemudian aku membawanya kepada ayahku. Ia berkata: “Demi Allah uang itu tidak aku sediakan untukmu.” Hal itu lalu aku ceritakan kepada Rasulullah saw. Beliau bersabda: “Bagimu apa yang kamu niatkan, wahai Yazid, dan bagimu apa yang kau ambil, wahai Ma’an.” (HR. Bukhari: 1422)
[Riyadhus Shalihin]



Post a Comment for "Pentingkah Niat Dalam Beramal? Inilah Penjelasan Dari Rasulullah"